Sebab kitab-kitab sebelum Alquran yang diturunkan hanya untuk umat tertentu dan terbatas pada zaman itu. Seperti kitab zabur, taurat dan injil hanya terbatas pada umat tertentu saja. Sedangkan Alquran bersifat selamanya tak terbatas ruang dan waktu. Alquran diserap dari kata qara'a yang artinya ia membaca atau ia menyampaikan atau memberi pesan.
Kitabkitab selain Al-Qur'an berlaku hanya untuk umat dan waktu? Demikian tadi penjelasan jawaban soal yang teman-teman cari. Pertanyaan ini pada umumnya sering ditanyakan oleh guru pada ulangan harian, PTS, atau PAS. Pembahasan dari jawaban pertanyaan di atas akan terus dilengkapi sehingga Kawan-kawan bisa sambil belajar.
Kitabkitab mereka hanya berlaku untuk suku-suku itu dan untuk jangka waktu tertentu. Itu sebabnya Tuhan tidak melindungi kitab tersebut karena memang jika masanya habis maka kitab itu pun juga bisa tak berlaku. Ketika masa nabi itu berakhir atau kitabnya rusak, Allah mengutus nabi lain dan kitab lain setelahnya.
cash. 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID zJ0rx205bonvPQ0__E8CurytfroYDniQ1gnoS-0nq843gXhHKKPt-Q==
Empat Perbedaan Al Quran dan Kitab-Kitab Sebelumnya Menurut Syeh Sha’rawi al Masri –Syeh Sha’rawi pernah menjelaskan dalam salah satu pengajiannya tentang perbedaan antara Al Quran dan Kitab-kitab sebelumnya. Apakah Al Quran dengan kita-kitab terdahulu mempunyai perbedaan? Jika beda, lantas apa saja perbedaan itu?. Itulah rentetan pertanyaan dari salah satu jamaah kajian tafsirnya yang dialamatkan kepada Syeh Sha’rowi. Secara jelas dan tegas beliau menjawab, Al Quran berbeda dengan kitab-kitab sebelumnya. Diantara perbedaan-perbedaannya sebagai berikut Kitab-kitab sebelumnya telah hilang keutuhan atau keotentikannya. Sementara itu, Al Quran hingga saat ini dan bahkan yang akan datang sekalipun, masih utuh. Hal ini ditegaskan sendiri dalam Al Quran, yakni surat Al Hijr ayat 9 Sungguh, Kamilah yang telah menurunkan Al Quran dan Kamilah yang menjaganya dari pemalsuan. Bahwa Al Quran ditujukan untuk seluruh alam/umat manusia. Sementara, kitab terdahulu hanya diperuntukkan untuk satu golongan tertentu. Inilah letak perbedaan selanjutnya. Banyak ayat yang menjelaskan tentang hal ini; seperti Al Baqarah ayat 185. Dan juga Ali Imran ayat 183 … Itulah keterangan yang jelas untuk semua manusia, sebuah petunjuk dan pelajaran bagi orang yang bertakwa. Bahwa kitab-kitab terdahulu menggunakan bahasa kaum yang kini telah hilang sejak beberapa waktu silam. Berbeda dengan halnya Al Quran, Al Quran berbahasa Arab yang kini digunakan oleh berjuta-juta manusia. Dan Al Quran diturunkan dalam bahasa Arab bukan berarti Al Quran untuk bangsa Arab saja, melainkan untuk semua manusia. Al Quran memuat ringkasan ajaran-ajaran ketuhanan dalam kitab-kitab dan mengukuhkan kebenaran ajaran ajaran yang terdapat di dalam kitab-kitab terdahulu; yakni Taurat, Zabur, dan Injil. Tentu masih ada beberapa perbedaan prinsipil lainnya anatara Al Quran dan kitab-kitab sebelumnya. Namun demikian, kiranya empat point sebagaimana yang telah dijabarkan di atas oleh Syeh Sha’rowi sudah lebih cukup untuk menggambarkan betapa Al Quran mempunyai perbedaan-perbedaan penting dengan kitab-kitab terdahulu. Get real time updates directly on you device, subscribe now. Ridwan 3319 posts 0 comments
Alquran disebut kitab yang bersifat universal karena Al-Quran merupakan kitab yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW dan tidak hanya untuk satu golongan tertentu dan terus berlaku hingga akhir zaman. Semua hukum baik yang mengatur ibadah dan hukum muamalah telah dituturkan dengan jelas dalam Al-Quran. Sifat universal ini artinya Alquran dapat dijadikan panutan bagi seluruh umat manusia, tanpa memandang agama, ras, suku bangsa dan batasan lainnya. Selain bersifat universal, Al-Quran disebut juga sebagai rahmatan lil’alamin atau rahmat bagi seluruh alam termasuk juga makhluk lain selain manusia, seperti Jin, hewan dan tumbuh-tumbuhan. Pembahasan Al-Quran menjadi kitab universal Dilihat dari sejarahnya, Al-Quran adalah kitab suci terakhir dan sempurna yang di wahyukan kepada Rasulullah SAW. Seperti yang diketahui bahwa nabi Muhammad adalah rasul bagi seluruh alam, begitupun dengan kitab yang ia bawa. Rasulullah diutus tidak hanya untuk membimbing satu umat saja, tetapi seluruh alam baik manusia di dunia dan makhluk lain. Tidak ada kitab-kitab lain yang menyerupai kitab yang menjadi pegangan hidup ini. Sebab, kitab-kitab sebelum Alquran yang diturunkan hanya untuk umat tertentu dan terbatas pada zaman itu. Seperti kitab zabur, taurat dan injil hanya terbatas pada umat tertentu saja. Sedangkan Alquran bersifat selamanya tak terbatas ruang dan waktu. Alquran diserap dari kata qara’a yang artinya ia membaca atau ia menyampaikan atau memberi pesan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa Alquran merupakan sebuah kitab yang selalu dibaca, hal ini sesuai kenyataan bahwa Alquran adalah kitab yang paling sering dibaca di dunia. Dalam makna lain, Alquran merupakan sebuah kitab yang diteruskan atau disampaikan kepada dunia dari Allah melalui malaikat Jibril kepada Rasulullah. Ajaran Alquran sebagai kitab universal Karena bersifat universal dan tidak terbatas pada waktu tertentu, Alquran mengandung hukum-hukum yang murni kalam dari Allah. Dengan demikian, di dalam Alquran ajaran-ajarannya pasti mengandung kebenaran. Namun, untuk memahami makna dalam ayat dalam Alquran untuk dijadikan dasar hukum haruslah dipahami secara mendalam. Kita tidak boleh menjadi Alquran sebagai dasar hukum apabila tidak paham makna setiap penggalan kata, tafsir dan historis ayat tersebut diturunkan. Sebab, penafsiran yang salah akan membuat makna ayat tersebut salah dan ini berbahaya. Untuk itu, ajaran Alquran yang sifatnya sulit dipahami orang awam, sebaiknya mengikuti ulama-ulama ahli tafsir. Kebenaran Alquran bersifat abadi, artinyat hukum atau ajaran di dalam Alquran tidak bisa diubah meski perkembangan zaman terus berlanjut. Dari zaman awal diturunkan hingga sekarang, ajaran Alquran terus berlaku. Beberapa hukum memang harus dikaji dengan pemahaman tafsir yang kuat. Ajaran di dalam Alquran terkadang tidak spesifik. Misalnya perintah untuk melaksanakan sholat, tidak dijelaskan bagaimana rukunnya, tata cara dan gerakannya. Sehingga, untuk memahami bagaimana cara sholat kita menggunakan sumber hukum kedua yakni hadist. Pemahaman hadist pun juga dapat ditafsirkan berbeda, hingga menimbulkan empat mahzab di dunia, seperti mahzab imam syafii yang kerap digunakan oleh orang-orang Asia. Apakah boleh umat agama lain berpegang Alquran? Seperti yang telah dijelaskan, bahwa sifat universal Alquran tidak terbatas pada umat tertentu. Meski Alquran adalah kitab yang dianut oleh umat islam, ini tidak membatasi umat agama lain untuk berpegang pada Alquran. Sehingga, semua umat dari agama apapun dapat berpegang pada ajaran-ajaran Alquran, karena memang didalamnya terdapat hukum yang mengatur hubungan manusia. Dengan demikian, umat agama di luar islam dapat mempelajarinya dan semoga mendapatkan rahmat dari Allah untuk memeluk islam.
kitab kitab selain alquran berlaku hanya untuk umat dan waktu